http://bloghebat13.blogspot.co.id/2017/06/siklus-produk-product-life-cycle.html
Assalam alaikum,,
hai sobat penjelajah senusantara dimanapun anda berada,, ya terutama junior-junior saya dari Teknik Industri seluruh Nusantara,, Keep spirit ya dek... seperti semboyan ANTEK : we are the champion, Keep fighting 'till the end... heheee... pas ngucapin semboyan-semboyan itu serasa mau lepas sudah urat-urat leher sakin semangatnya, betul nggak ??
well...
Deva mau berbagi salah satu materi kuliah tentang Siklus Hidup Produk,, ya mudah-mudahan bisa jadi bahan referensi buat adik-adik sekalian. Dari pada bertetek bengek, Deva langsung aja Kali ya....
Cekidottt....
Siklus Hidup Produk (Product Life cycle)
Definisi :
Siklus
hidup produk adalah siklus suatu produk/
organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran
awal (soft launching), peluncuran
resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu
mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga
melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/
penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.
Dalam
konteks organisasi siklus hidup suatu organisasi menjadi organisasi yang
dihargai dan memiliki kredibilitas yang tinggi. Setelah mencapai puncaknya maka
produk akan turun dengan alamiah. Perubahan citra produk/ organisasi lalu
dilakukan untuk mendukung inovasi dan menghindari penurunan drastis akibat
kejenuhan produk. Jangka
waktu titik jenuh tidak saja ditentukan dari jenis produk tetapi bisa dilihat
menggunakan indikator seperti penjualan produk, komplain yang tidak tertangani,
distribusi dll.
Untuk
memperpanjang siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya seperti: mendidik
pasar, beriklan, menjaganya dengan penjualan dsb. Ada juga istilah daur ulang
siklus produk yang diterapkan untuk menarik proyek dari penurunan dengan
memperbaiki atau dengan perubahan lainnya, seperti pengemasan ulang dan
pemotongan harga.
(Sumber
: Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)
Lima Tahapan Siklus Product
Dalam
perjalanan hidup sebuah produk, terdapat lima tingkatan/tahapan sebagai berikut:
- Tahap Pembentukan Produk
Sebuah
produk mulai direncanakan mulai dari sebuah ide. Kemudian produk mulai dibuat
dan diciptakan dalam bentuk nyata.
- Perkenalan Produk (Introduction)
Tahap
kedua adalah perkenalan produk dengan cara mulai melakukan pemasaran ke target
pasar yang dituju. Ciri-ciri umum tahap ini adalah penjualan yang masih rendah,
volume pasar berkembang lambat (karena tingginya market resistance), persaingan
yang masih relatif kecil, tingkat kegagalan relatif tinggi, masih banyak
dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya (karena problem
yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan mungkin pula disebabkan pemahaman
yang keliru tentang pasar), biaya produksi dan pemasaran sangat tinggi, serta
distribusi yang masih terbatas. Dalam tahap perkenalan , barang mulai
dipasarkan kedalam jumlah yang besar meskipun volume penjualannya belum sesuai
. Barang yang di jual dasarnya barang baru (yang betul-betul baru) dikarenakan
masih berada ditahap permulaan, dan biasanya ongkos yang dikeluarkan ini juga
tinggi terutama biaya periklanan (Promosi). Promosi yang dilakukan tersebut
memang harus agresif serta juga mengarah kepada merek penjual. Di samping hal
itu distribusi barang itu juga masih terbatas serta laba yang diperoleh juga
masih rendah
- Tahap Pertumbuhan Produk (Growth)
Dalam
tahap ini, terjadi peningkatan penjualan. Umumnya dalam tahap ini terdapat
kompetitor yang mulai memasuki pasar. Dalam tahap ini, penjualan serta juga
laba akan meningkat dengan sangat cepat. disebabkan permintaan sudah sangat
meningkat serta juga masyarakat sekitara sudah mengetahui produk bersangkutan,
maka dari usaha promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan tersebut tidak
seagresif tahap sebelumnya. Di dalam tahap ini lahan pesaing sudah mulai
memasuki pasar sehingga terdapat persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang
dapat dilakukan untuk dapat memperluas serta juga meningkatkan distribusinya
adalah dengan cara menurunkan harga jualnya.
4.
Tahap
Pematangan Produk (Maturity)
Produk yang berhasil sukses diterima oleh pasaran, akan
bertahan dalam fase ini. Namun, seorang manajer produk harus selalu melakukan
inovasi untuk mempertahankan penjualan dan eksistensi produk. Tahap ini
ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan.
Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam siklus hidup produk. Hal ini
disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang
bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam
tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk
produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk
memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity.
Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian.
Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing masing segmen diperlukan
promosi yang berbeda dengan lainnya.
Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:
1. Tingkat Growth Maturity,
yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya
distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah.
2. Tiingkat Stable Maturity,
penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian
konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan.
3. Pada tingkat ketiga, Decaying
Maturity, penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk
lain atau produk substitusi
5. Tahap Penurunan Produk (Decline)
Dalam tahap ini, terjadi penurunan
angka penjualan. Dalam siklus hidup produk, penurunan penjualan ini disebabkan
oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, pasar merasa jenuh terhadap
produk yang ada ataupun kalah bersaing dengan kompetitor lain. produk
substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri),
dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir
siklus hidup produk ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif
haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik
industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :
1. Menambah investasi agar dapat
mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
2. Mengubah produk atau mencari
penggunaan/manfaat baru pada produk.
3. Mencari pasar baru.
4. Tetap pada tingkat investasi
perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
5. Mengurangi investasi perusahaan
secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan,
tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan
menguntungkan.
6. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang
tunai dengan cepat.
7. Meninggalkan bisnis tersebut dan
menjual aset perusahaan.
Contoh produk elektronik yang sedang
mengalami penurunan adalah CPU atau personal komputer yang saat ini sudah
hampir terlibas oleh adanya kehadiran laptop yang lebih praktis dan efisien.
Setiap produk biasanya mengalami
kelahiran dan kematian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu
produk bisa saja pada suatu waktu sangat disukai banyak orang dan laku keras,
namun di lain waktu produk itu tidak laku lagi dijual. Jadi pengertian daur
hidup produk yaitu tahapan suatu produk mulai dari lahir, tumbuh, dewasa dan
mati.
Setiap produk memiliki masa daur
hidup produk yang berbeda. Produk elektronik biasanya memiliki rentang waktu
yang sempit alias cepat mati sedangkan produk seperti makanan dapat bertahan
lebih lama. Contohnya handphone Samsung tipe tertentu akan dibatasi jumlah yang
dibuat dalam beberapa tahun, lalu membuat tipe hp lainnya. Minuman aqua sudah
puluhan tahun memimpin pasar dan masih berada dalam kondisi antara pertumbuhan
dengan dewasa.
Beberapa
teknik atau cara untuk memperpanjang daur hidup produk :
a. Meningkatkan Konsumsi dengan cara
membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai
manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil maksimal gunakan pasta gigi
sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya The botol sosro, memakai sampo
setiap hari membuat rambut sehat, dsb.
b. Mencari fungsi lain produk dari
biasanya. Contoh seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja tapi dapat dibuat
kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.
c. Memodifikasi produk agar tampil baru
dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran, ukuran, manfaat, dan lain
sebagainya. Contoh misal seperti produk unilever yang biasanya terus menerus
mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar.
d. Mencari target konsumen baru. Jika pasar
yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan untuk meningkatkan penjualan maka
dapat ditempuh jalan dengan cara membidik segmen pasar baru untuk dibujuk untuk
menjadi pelanggan. Contoh : rokok sampoerna hijau yang tadinya membidik
golongan menengah ke bawah kini mulai membidik golongan menengah ke atas untuk
memperluas segmen pasar.
Demikian sharing-sharing materi kuliah dari Deva,, jika ada yang masih perlu penambahan atau perbaikan, ataupun juga hal-hal masukan yang lain, Deva tunggu di kolom komentar... jumpa di kolom komentar ya...
Salam hangat, dan semangat...
Bye...
Tambahin materi operation research dong kak. Buat nambah wawasan.
ReplyDelete