Saturday, June 10, 2017

Siklus Hidup Produk (Product Life cycle)


http://bloghebat13.blogspot.co.id/2017/06/siklus-produk-product-life-cycle.html

Assalam alaikum,,
hai sobat penjelajah senusantara dimanapun anda berada,, ya terutama junior-junior saya dari Teknik Industri seluruh Nusantara,, Keep spirit ya dek... seperti semboyan ANTEK : we are the champion, Keep fighting 'till the end... heheee... pas ngucapin semboyan-semboyan itu serasa mau lepas sudah urat-urat leher sakin semangatnya, betul nggak ??


well...
Deva mau berbagi salah satu materi kuliah tentang Siklus Hidup Produk,, ya mudah-mudahan bisa jadi bahan referensi buat adik-adik sekalian. Dari pada bertetek bengek, Deva langsung aja Kali ya....
Cekidottt....


Siklus Hidup Produk (Product Life cycle)


Definisi :

Siklus hidup produk adalah siklus suatu produk/ organisasi dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar. 

Dalam konteks organisasi siklus hidup suatu organisasi menjadi organisasi yang dihargai dan memiliki kredibilitas yang tinggi. Setelah mencapai puncaknya maka produk akan turun dengan alamiah. Perubahan citra produk/ organisasi lalu dilakukan untuk mendukung inovasi dan menghindari penurunan drastis akibat kejenuhan produk. Jangka waktu titik jenuh tidak saja ditentukan dari jenis produk tetapi bisa dilihat menggunakan indikator seperti penjualan produk, komplain yang tidak tertangani, distribusi dll.

Untuk memperpanjang siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya seperti: mendidik pasar, beriklan, menjaganya dengan penjualan dsb. Ada juga istilah daur ulang siklus produk yang diterapkan untuk menarik proyek dari penurunan dengan memperbaiki atau dengan perubahan lainnya, seperti pengemasan ulang dan pemotongan harga.


(Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)


 Lima Tahapan Siklus Product

 
 


Dalam perjalanan hidup sebuah produk, terdapat lima tingkatan/tahapan sebagai berikut:
  1. Tahap Pembentukan Produk
Sebuah produk mulai direncanakan mulai dari sebuah ide. Kemudian produk mulai dibuat dan diciptakan dalam bentuk nyata.
  1. Perkenalan Produk (Introduction)

Tahap kedua adalah perkenalan produk dengan cara mulai melakukan pemasaran ke target pasar yang dituju. Ciri-ciri umum tahap ini adalah penjualan yang masih rendah, volume pasar berkembang lambat (karena tingginya market resistance), persaingan yang masih relatif kecil, tingkat kegagalan relatif tinggi, masih banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan pengembangannya (karena problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan mungkin pula disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar), biaya produksi dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas. Dalam tahap perkenalan , barang mulai dipasarkan kedalam jumlah yang besar meskipun volume penjualannya belum sesuai . Barang yang di jual dasarnya barang baru (yang betul-betul baru) dikarenakan masih berada ditahap permulaan, dan biasanya ongkos yang dikeluarkan ini juga tinggi terutama biaya periklanan (Promosi). Promosi yang dilakukan tersebut memang harus agresif serta juga mengarah kepada merek penjual. Di samping hal itu distribusi barang itu juga masih terbatas serta laba yang diperoleh juga masih rendah
  1. Tahap Pertumbuhan Produk (Growth)

Dalam tahap ini, terjadi peningkatan penjualan. Umumnya dalam tahap ini terdapat kompetitor yang mulai memasuki pasar. Dalam tahap ini, penjualan serta juga laba akan meningkat dengan sangat cepat. disebabkan permintaan sudah sangat meningkat serta juga masyarakat sekitara sudah mengetahui produk bersangkutan, maka dari usaha promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan tersebut tidak seagresif tahap sebelumnya. Di dalam tahap ini lahan pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga terdapat persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk dapat memperluas serta juga meningkatkan distribusinya adalah dengan cara menurunkan harga jualnya.

4.      Tahap Pematangan Produk (Maturity)

Produk yang berhasil sukses diterima oleh pasaran, akan bertahan dalam fase ini. Namun, seorang manajer produk harus selalu melakukan inovasi untuk mempertahankan penjualan dan eksistensi produk. Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam siklus hidup produk. Hal ini disebabkan pada tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity. Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing masing segmen diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya.

Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:
1.  Tingkat Growth Maturity, yaitu pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah.
2.  Tiingkat Stable Maturity, penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan.
3.  Pada tingkat ketiga, Decaying Maturity, penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi

5.      Tahap Penurunan Produk (Decline)

Dalam tahap ini, terjadi penurunan angka penjualan. Dalam siklus hidup produk, penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan selera pasar, pasar merasa jenuh terhadap produk yang ada ataupun kalah bersaing dengan kompetitor lain. produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir siklus hidup produk ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif tersebut di antaranya adalah :

1.      Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
2.      Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk.
3.      Mencari pasar baru.
4.      Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
5.    Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
6.      Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
7.      Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

Contoh produk elektronik yang sedang mengalami penurunan adalah CPU atau personal komputer yang saat ini sudah hampir terlibas oleh adanya kehadiran laptop yang lebih praktis dan efisien.

Setiap produk biasanya mengalami kelahiran dan kematian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu produk bisa saja pada suatu waktu sangat disukai banyak orang dan laku keras, namun di lain waktu produk itu tidak laku lagi dijual. Jadi pengertian daur hidup produk yaitu tahapan suatu produk mulai dari lahir, tumbuh, dewasa dan mati.

Setiap produk memiliki masa daur hidup produk yang berbeda. Produk elektronik biasanya memiliki rentang waktu yang sempit alias cepat mati sedangkan produk seperti makanan dapat bertahan lebih lama. Contohnya handphone Samsung tipe tertentu akan dibatasi jumlah yang dibuat dalam beberapa tahun, lalu membuat tipe hp lainnya. Minuman aqua sudah puluhan tahun memimpin pasar dan masih berada dalam kondisi antara pertumbuhan dengan dewasa.


Beberapa teknik atau cara untuk memperpanjang daur hidup produk :

a.  Meningkatkan Konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil maksimal gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya The botol sosro, memakai sampo setiap hari membuat rambut sehat, dsb.
b.     Mencari fungsi lain produk dari biasanya. Contoh seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja tapi dapat dibuat kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.
c.    Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran, ukuran, manfaat, dan lain sebagainya. Contoh misal seperti produk unilever yang biasanya terus menerus mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar.
d.   Mencari target konsumen baru. Jika pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan untuk meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh jalan dengan cara membidik segmen pasar baru untuk dibujuk untuk menjadi pelanggan. Contoh : rokok sampoerna hijau yang tadinya membidik golongan menengah ke bawah kini mulai membidik golongan menengah ke atas untuk memperluas segmen pasar.




Demikian sharing-sharing materi kuliah dari Deva,, jika ada yang masih perlu penambahan atau perbaikan, ataupun juga hal-hal masukan yang lain, Deva tunggu di kolom komentar... jumpa di kolom komentar ya...
Salam hangat, dan semangat...
Bye...  



1 comment:

  1. Tambahin materi operation research dong kak. Buat nambah wawasan.

    ReplyDelete